Kemungkinan wanita itu sekarang duduk dengan kokoh, namun kekokohan itu lambat laun menjadi rapuh manakala tuan yang ditunggu tak datang kembali.
Wanita itu menanti dengan sabar yang berlarut hingga
akhirnya 10 tahun sudah berlalu,menutup hati pada setiap pujangga yang datang mengisi
kekosongan.
Namun,sayang hati dan tubuhnya tak bisa mengelak,betapa ia tak bisa
melupakan seseorang yang pernah berada disisinya itu.
Biarpun senja datang kembali menjemput malam namun wanita
itu tetap tak perduli,ia hanya ingin menunggu tuannya datang dengan sabar dan
hikmat pada sebuah taman dimana tuannya berjanji padanya.
Ia selalu menerka-nerka,apakah angin yang berhembus atau
bayangan yang hilir mudik adalah tuannya,kemudian ketika sudah hampir larut
malam baru dia akan berpulang ke rumah. Sudah sampai kesekian kalinya orangtua
wanita itu bersuara tajam dan menusuk memberitahu lelakinya tak kan pernah datang.
Namun,untuk kesekian kalinya juga ia tak pernah bisa mendengarkan,bahkan takkan
pernah berpaling dari lelaki kecintaannya.
Jadilah menyusuri dan duduk dibangku taman adalah kegiatan
pokoknya,ia pun jadi gemar melukis entah kemampuan atau bakat terpendam tak
tahu pasti,namun kesendirian membuatnya mengisi waktu yang kosongnya adalah
dengan melukis. Tak disangka lukisannya membuat semua orang yang ada ditaman
terpaku melihatnya,membuat mata yang fokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan
menjadi lari kearah lukisan wanita itu. Wanita itu semakin rajin merajut
gambar-gambar khususnya yang ada disekitar taman,lelaki tua yang memapah menggunakan
kayu lalu berusaha membuka percakapan “nak kakek lihat kau selalu datang ketaman
ini dan selalu duduk dikursi ini,ada apa?”. Wanita itu tersenyum dengan tenang menunjukkan
sebuah lukisan,terpampang gambar 2 senjoli,lalu wanita itu berkata “aku sedang
menunggunya kek,dia motivasiku selama ini”,kakek itu teringat akan sesosok pria
yang datang 2 tahun lalu dan ia mengalami kecelakaan karena hendak menyebrangi
jalan menuju taman. Kata-kata yang selalu keluar dari mulutnya adalah “aku
hanya ingin bertemu dengan seorang gadis karena aku sudah berjanji”,sang kakek
kemudian menceritakan kepada wanita itu bahwa pria itu lalu melakukan pengobatan
yang katanya hingga keluar negri,karena lelaki itu terkena penyakit lumpuh
syaraf.
Wanita itu kemudian terdiam,namun masih saja tersenyum “kemungkinan
jika itu dia, yang pertama aku senang dan bersyukur dia memang datang dan yang
kedua mungkin aku belum bisa dipertemukan olehnya jadi harus sabar Tuhan
merencanakan sesuatu”. Lelaki tua itupun menangis kemudian ia menelpon cucuk
lelaki kesayangannya,wanita itu heran namun berusaha menenangkan kakek itu.
Kakek itu tersenyum hangat “nak maukah kau kukenalkan pada cucukku dia tampan
dan belum menikah,serta punya pekerjaan yang mapan” wanita membalas dengan
senyum yang meneduhkan hati “cukupkanlah hari ini kek kau sudah sangat baik
kepadaku menyampaikan kabar lelakiku pernah datang kesini,kau sudi menjadi
teman bicaraku karena biasanya tak ada yang mau mengajakku bicara,aku sudah
sangat bersyukur mengenalmu jangan kau korbankan cucukmu untukku”. Wanita itu
kemudian membubuhkan sebuah lukisan dan dia menggambar kakek itu “ini untukmu
kek,kemungkinan ini yang terakhir” wanita itu kemudian tersenyum lagi. Wanita
itu lalu pingsan dalam sekejap , ah tidak kakek itu menduga wanita itu tak
bernafas,kakek tuapun segera membawa wanita itu dan bersama cucuknya kerumah
sakit.
Tuhan punya rencana lain,wanita itu ternyata menghembuskan nafas yang
terakhir. Kakek itu belum sempat bilang bahwa lelaki kesayangannya ternyata ada
disini adalah cucuknya ,kakek itu belum sempat bilang bahwa kecelakaan yang
menimpa cucuknya adalah kesalahannya,bahwa lelaki yang ia ceritakan sehingga
terjadi kecelakaan dan terkena penyakit lumpuh syaraf adalah cucuknya sendiri
darah dagingnya yang ia buat tak bahagia karena ia ingin lelaki itu menikah
dengan yang lebih pantas harta dan kekayaan dunianya. Ia ingin agar cucuknya
menempuh pendidikan lebih tinggi dan meneruskan perusahaan. Bahwa cucuknya hanya mencintai gadis taman sederhana yang
selalu menunggu kekasihnya dengan sabar itu ,karena lelaki kecintaan wanita itu
sekarang ada disini bersama sang kakek. Lelaki itu bahagia bisa bertemu dengan
wanitanya . Lelaki itu kemudian jatuh tak sadarkan diri dirumah sakit yang sama,banyak
alat selang dan denyut jantung tak bisa menyadarkannya,lelaki itu terseyum dan
ia menghembuskan nafas yang terakhir dan kemudian ia menjemput kekasihnya di
taman impian. Kakek tuapun menangis mengerang-ngerang “ini semua salahku”.
0 komentar :
Posting Komentar