Assalamualaikum..Salam sejahtera..Selamat datang di blog saya!Bila ingin copas harap cantumkan kode url blog saya ya ^_^ Ouh ya jangan percaya ya readers bila ada pihak-pihak yang mengatasnamakan blog ini karena BLOG INI TAK PERNAH MEMPUNYAI AKUN-AKUN JUALAN, PINJAMAN,DAN INVESTASI.TELITI LEBIH JAUH KOMENTAR PADA BLOG SAYA YA THX
Blowing In The Wind Pink And Green Flower

Kamis, 08 Mei 2014

Taman Impian

| | 0 komentar

Kemungkinan wanita itu sekarang duduk dengan kokoh, namun kekokohan itu lambat laun menjadi rapuh manakala tuan yang ditunggu tak datang kembali.


Wanita itu menanti dengan sabar yang berlarut hingga akhirnya 10 tahun sudah berlalu,menutup hati pada setiap pujangga yang datang mengisi kekosongan. 

Namun,sayang hati dan tubuhnya tak bisa mengelak,betapa ia tak bisa melupakan seseorang yang pernah berada disisinya itu.

Biarpun senja datang kembali menjemput malam namun wanita itu tetap tak perduli,ia hanya ingin menunggu tuannya datang dengan sabar dan hikmat pada sebuah taman dimana tuannya berjanji padanya.
Ia selalu menerka-nerka,apakah angin yang berhembus atau bayangan yang hilir mudik adalah tuannya,kemudian ketika sudah hampir larut malam baru dia akan berpulang ke rumah. Sudah sampai kesekian kalinya orangtua wanita itu bersuara tajam dan menusuk memberitahu lelakinya tak kan pernah datang. Namun,untuk kesekian kalinya juga ia tak pernah bisa mendengarkan,bahkan takkan pernah berpaling dari lelaki kecintaannya.

Jadilah menyusuri dan duduk dibangku taman adalah kegiatan pokoknya,ia pun jadi gemar melukis entah kemampuan atau bakat terpendam tak tahu pasti,namun kesendirian membuatnya mengisi waktu yang kosongnya adalah dengan melukis. Tak disangka lukisannya membuat semua orang yang ada ditaman terpaku melihatnya,membuat mata yang fokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan menjadi lari kearah lukisan wanita itu. Wanita itu semakin rajin merajut gambar-gambar khususnya yang ada disekitar taman,lelaki tua yang memapah menggunakan kayu lalu berusaha membuka percakapan “nak kakek lihat kau selalu datang ketaman ini dan selalu duduk dikursi ini,ada apa?”. Wanita itu tersenyum dengan tenang menunjukkan sebuah lukisan,terpampang gambar 2 senjoli,lalu wanita itu berkata “aku sedang menunggunya kek,dia motivasiku selama ini”,kakek itu teringat akan sesosok pria yang datang 2 tahun lalu dan ia mengalami kecelakaan karena hendak menyebrangi jalan menuju taman. Kata-kata yang selalu keluar dari mulutnya adalah “aku hanya ingin bertemu dengan seorang gadis karena aku sudah berjanji”,sang kakek kemudian menceritakan kepada wanita itu bahwa pria itu lalu melakukan pengobatan yang katanya hingga keluar negri,karena lelaki itu terkena penyakit lumpuh syaraf.

Wanita itu kemudian terdiam,namun masih saja tersenyum “kemungkinan jika itu dia, yang pertama aku senang dan bersyukur dia memang datang dan yang kedua mungkin aku belum bisa dipertemukan olehnya jadi harus sabar Tuhan merencanakan sesuatu”. Lelaki tua itupun menangis kemudian ia menelpon cucuk lelaki kesayangannya,wanita itu heran namun berusaha menenangkan kakek itu. Kakek itu tersenyum hangat “nak maukah kau kukenalkan pada cucukku dia tampan dan belum menikah,serta punya pekerjaan yang mapan” wanita membalas dengan senyum yang meneduhkan hati “cukupkanlah hari ini kek kau sudah sangat baik kepadaku menyampaikan kabar lelakiku pernah datang kesini,kau sudi menjadi teman bicaraku karena biasanya tak ada yang mau mengajakku bicara,aku sudah sangat bersyukur mengenalmu jangan kau korbankan cucukmu untukku”. Wanita itu kemudian membubuhkan sebuah lukisan dan dia menggambar kakek itu “ini untukmu kek,kemungkinan ini yang terakhir” wanita itu kemudian tersenyum lagi. Wanita itu lalu pingsan dalam sekejap , ah tidak kakek itu menduga wanita itu tak bernafas,kakek tuapun segera membawa wanita itu dan bersama cucuknya kerumah sakit. 

Tuhan punya rencana lain,wanita itu ternyata menghembuskan nafas yang terakhir. Kakek itu belum sempat bilang bahwa lelaki kesayangannya ternyata ada disini adalah cucuknya ,kakek itu belum sempat bilang bahwa kecelakaan yang menimpa cucuknya adalah kesalahannya,bahwa lelaki yang ia ceritakan sehingga terjadi kecelakaan dan terkena penyakit lumpuh syaraf adalah cucuknya sendiri darah dagingnya yang ia buat tak bahagia karena ia ingin lelaki itu menikah dengan yang lebih pantas harta dan kekayaan dunianya. Ia ingin agar cucuknya menempuh pendidikan lebih tinggi dan meneruskan perusahaan. Bahwa cucuknya  hanya mencintai gadis taman sederhana yang selalu menunggu kekasihnya dengan sabar itu ,karena lelaki kecintaan wanita itu sekarang ada disini bersama sang kakek. Lelaki itu bahagia bisa bertemu dengan wanitanya . Lelaki itu kemudian jatuh tak sadarkan diri dirumah sakit yang sama,banyak alat selang dan denyut jantung tak bisa menyadarkannya,lelaki itu terseyum dan ia menghembuskan nafas yang terakhir dan kemudian ia menjemput kekasihnya di taman impian. Kakek tuapun menangis mengerang-ngerang “ini semua salahku”.

0 komentar :

Posting Komentar

.

.

.

.
Diberdayakan oleh Blogger.